Aktifis Lupa Identitas



Aktivis Lupa indentitas
Kata aktivis berasal dari kata aktif yang artinya bergerak atau pindah dari satu titik ke titik yang lain atau   aktif dalam segala bidang, atktivis juga biasa di identik dengan pemikiran-pemikiran idealis bahwa katakanlah itu benar  bahwa itu benar dan katakanlah bahwa itu salah kalau itu memang salah dalam bahasa lainnya cita-cita menuju kearah kebaikan umat manusia, juga sebagai salah satu peran untuk penyambung lidah masyarakat atau salah satu barisan terdepan pembela woncilik sebap merekahlah mahasiswa yang mendekat dengan makna kemerdekaan yang hakiki.
Tetapi,,,,reyalitasnya aktifis Maluku dan bahkan seluruh Indonesia hampir beregerak Cuma mencari uang, inilah pemaknaan yang keliru dan jauh dari apa yang menjadi esensi dari aktivis, karna sering mengambil bagian atau terjun dalam politik praktis gerakan yang mereka lakukan hanya memikir kepintingan pribadi dan kelompok serta tanpa arah yang baik. yang lebih parahnya berteriak mengenai kebebasan tapi masi memakai konsep orang lain apalagi berbicara dan bernyanyi tentang kepentingan orang banyak tetapi menyusupkan kepentingan-kepentingan individu.
Beta rasa,,, aktifis yang sekarang terlalu pragmatis karena sangat muda atau sangat murah untuk dibelih idialismenya sebap etika,esetika dan dialetika aktifis di bentuk karna terlalu condong  dengan kecerdasan  interlektualnya (IQ) dan mengidakan kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual, akhirnya tapsiran berbeda lahir tentang identitas aktifis yang kiliru apalagi mengaku aktifis tapi lebih memilih menjadi budak dari pada harus kelaparan dan kemiskinan padahal idialisme hanya dua pilihan diculik atau dibunuh.
Karna menurut pandangan beta aktivis adalah orang yang mampu membaca zaman atau mampu menyesuaikan diri dengan jaman sebab  salah satu kekurangan aktifis sekarang tidak mampu untuk menglahirkan solusi untuk sesuwaikan dengan zaman, karna ideologi dahulu terlalu di paksakan untuk sesuaikan dengan abad sekarang bagi beta nonsen, karna kata albret enstin masalah yang besar tidak mungkin kita selesaikan dengan pikiran yang sama ketika masalah itu kembali (…...)
akhir kata : dawong teh dawong lemong yang masi lupa identitas aktifis dora emong,,,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar